D-6: A Smell You Love
Mengenai bau-bauan yang aku sukai, mungkin aku ga punya rekomendasi yang spesifik. aku juga ga terlalu care sama bau-bauan kek parfum karena aku sendiri sensitif dengan bau-bauan. Alasan kenapa aku ga sering pakai parfum adalah karena aku selalu bersin setelah mencium bawan bau-bauan atau wewangian yang terlalu kuat. Parfum yang mengandung alkohol biasanya bikin bersin karena baunya terlalu kuat. But sorry, aku ga akan sebut merk parfumnya di sini.😀
Tapi aku punya beberapa pilihan untuk bau-bauan coba kalian jalan-jalan di sepanjang Jalan Ahmad Yani Surabaya, di sekitar Bangi Cafe (daerah Menanggal) pasti kalian nemu bebauan wangi di jalan. Baunya enak kayak sabun. Wangi deh pokoknya jika kalian arek Suroboyo pasti kalian paham deh.
Atau alternatif lain
Bau yang menggugah selera makan: bau ayam goreng.
Dijamin ga bisa nolak deh, kecuali bagi yang memang sudah bosen dengan ayam atau ga makan ayam.
Mencium baunya saja sudah bikin kenyang. Mulai dari warung lalapan tingkat kaki lima hingga setingkat restoran mahal di Surabaya, bau-bauan atau aroma ayam bisa dijumpai dengan mudah di mana-mana.
Kenyang itu tidak selalu harus makan, tetapi kenyang setelah mencium aroma makanan.
Di antara bau-bauan tersebut, aku ga bisa membandingkan bau-bauan mana yang lebih mengambil hati. Dua jenis bau-bauan tersebut berbeda. Yang satu bicara masalah estetika aroma berupa wewangian, sedangkan yang satunya bicara estetika aroma yang bisa dirasakan oleh lidah sekaligus, alias bisa dimakan dan bikin kenyang.
Komentar
Posting Komentar